Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 14 Januari 2024
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 3:1-20; Mazmur 139:1-6, 13-18; 1 Korintus 6:12-20; Yohanes 1:43-51
Memasuki Tahun baru 2024 kita ingin belajar bagaimana hidup yang kita jalani sebagai orang kristen yang selalu bersama Tuhan. Kita ingin belajar dari perjumpaan para murid dengan Tuhan Yesus.
Yohanes 1:43-44
“Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.”
Yesus “bertemu” dengan Filipus : kata “bertemu” memiliki arti Yesus memanggil karena Yesus mencari dia (Sesuai dengan pernyataan Yohanes dalam Yohanes 15:16 dimana Yesus menyatakan mereka tidak memilih Dia, tetapi Dia memilih dan mengangkat mereka).
Yesus dengan sangat jelas dan langsung mengatakan kepada Filipus, “Ikutlah Aku.” Yesus mengambil inisiatif memanggil Filipus dengan ajakan sederhana, ikutlah Aku. Dalam konteks Matius “Ikutlah Aku” artinya BERJALAN DIBELAKANG YESUS, yang artinya mengiringi, menaati, mencintai, menyerahkan diri kita, mengabdikan diri kita serta mengikuti pola hidup Yesus. Dalam konteks Yohanes Kata “Ikutlah” (Yunani: akoloutheo) berarti menyusul seseorang, menjadi murid Yesus. Respon Filipus adalah respon positif. Menyusul siapa? Andreas dan Simon Petrus.
Kata “Ikutlah Aku” merupakan undangan Yesus kepada para murid, dan sebagai bentuk penerimaan kita terhadap Yesus serta terhadap kuasa dan kebenaranNya. Mengikut Yesus berarti mengakui dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan pemimpin hidup kita.
Ikutlah Aku untuk menjadi apa? Untuk menjadi murid. Murid atau disebut ’mathetes’ di zaman Yesus berarti orang yang tidak hanya menerima pandangan gurunya, tetapi mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pdt. Santoni