APA ITU BERBUAH?

Kenapa kita harus berbuah? BUAH adalah tanda kehidupan BARU. Buah bukan hasil usaha manusia tetapi karunia atau anugerah Tuhan melalui pertolongan Roh Kudus. Sebuah pohon bisa berbuah dan buah dapat menjadi matang karena selalu ada hubungan yang terus menerus dengan akar pohon itu. Demikian juga kehidupan umat yang ada di dalam Kristus yang berbuah itu karena hasil hubungan yang terus menerus dengan Yesus Kristus.

Buah juga tidak seketika menjadi matang dengan tiba-tiba, tetapi bertumbuh perlahan atau tahap demi tahap bahkan seringkali tidak terlihat. Artinya, buah dapat ada dengan membutuhkan proses yang tidak cepat, tetapi memerlukan waktu. Setelah itu dapat dipetik dan dinikmati. Hidup baru juga memerlukan proses yang tidak cepat, setelah itu baru dapat dipetik dan dinikmati.

Tanda Hidup Berbuah adalah sebagai berikut

1. Hidup dalam Doa

Tanda berbuah adalah memiliki kehidupan doa. Richard J Foster mengatakan bahwa doa mengantarkan kita pada komunikasi yang terus-menerus dengan Tuhan. Jadi berdoa adalah sarana kita berhubungan dengan Tuhan dan berjumpa denganNya, berdoa merupakan tanda kita bergantung kepadaNya.

2. Manusia Baru

Tanda berbuah di dalam Kristus yaitu adanya perubahan dari hidup sebagai manusia lama ke kehidupan sebagai manusia baru. Seperti dikatakan dalam II Korintus 5:17, siapa yang ada di dalam Kristus adalah ciptaan baru atau manusia baru, yang lama telah berlalu, yang baru telah datang. Efesus 4:17-24 menggambarkan manusia lama yaitu kesombongan, mementingkan diri sendiri, mengikuti keinginan daging, menyiksa orang lain dengan kata dan perbuatan, iri hati, hidup penuh dengan kenikmatan dan kemalasan. Sedangkan manusia baru seperti diungkapkan dalam Efesus 4:25-32 yaitu kejujuran, mengendalikan amarah, bekerja keras, menjaga perkataan, kesetiaan dan membuang segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah, serta hidup penuh mesra dan saling mengampuni.

3. Buah Roh

Buah yang dihasilkan adalah buah yang sedap dan manis. Dalam Galatia, buah yang diinginkan adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan diri. (Galatia 5:22)

4. Hidup Melanjutkan Misi Yesus di Tengah Dunia

Dalam Matius 25: 31-46 menceritakan bagaimana Yesus sebagai hakim akan meminta pertanggung jawaban dari semua orang. Yang dipertanggungjawabkan bukan ritual keagaamaan kita, tetapi apa yang telah dilakukan terhadap sesama yang miskin atau perbuatan konkrit terhadap salah satu saudara yang paling hina, yakni yang lapar, yang haus, yang asing, yang telanjang, yang sakit dan yang dipenjara. Artinya menyatakan kasih kepada sesama yang paling membutuhkan.

Dengan tegas dikatakan Yesus: ”Ketika aku lapar, kamu memberi aku makan, ketika aku haus, kamu memberi aku minum, ketika aku telanjang kamu memberi aku pakaian........sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukan untuk Aku” (Matius 25:31-46)

Jadi, apakah kita sudah berbuah?