Menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah untuk dijalani, tanpa pertolongan Tuhan dan kasih sayang dari suami, peran kita sebagai ibu tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. 

Tugas sebagai ibu sangat berat, bukan hanya mengurus anak dan dapur saja, tetapi ibu memikirkan semua pekerjaan dalam rumah tangga, terutama tumbuh kembang anak-anaknya. Ibu harus cakap dalam segala bidang, mulai dari bangun pagi sampai pagi lagi, selalu siap sedia mengurus dan memikirkan seisi rumah.

Dapat berperan sebagai ibu bagi anak-anak, dan istri bagi suami adalah anugerah Tuhan yang harus disyukuri dan dibanggakan. Seorang ibu memiliki tugas yang sangat rumit tapi mulia, ibu penolong yang baik bagi seisi rumah, ibu mengurus segala sesuatu dalam waktu bersamaan, mengurus semua kebutuhan rumah tangga, sehingga rumah tangga dapat teratur dengan rapi.

Setelah menikah dan menjadi orang tua bagi anak-anak, seorang ibu dituntut untuk bisa, mau tidak mau wajib mendidik anaknya dengan baik dan benar, agar saat anaknya dewasa, menghasilkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, kreatif, mandiri, terlebih takut akan Tuhan. Seorang ibu dituntut untuk selalu belajar membenahi diri, dan juga belajar menjadi seorang ibu yang baik dan benar.

Mengapa Firman Tuhan mengimbau kita sebagai orang tua agar mendidik anak-anak kita? Tuhan ingin anak-anak kita mengasihi Dia, takut akan Tuhan, bisa mengenal Tuhan dan mencintai-Nya.

Yokhebet adalah salah satu contoh wanita yang hebat dalam Alkitab, yang mengarahkan imannya hanya pada Allah. Karena kesetiaannya, dia menerima pesan Allah dan keyakinan yang mendalam, tentang sesuatu yang akan dinyatakan kemudian.

Yokhebet adalah seorang ibu yang hidup dengan takut akan Tuhan. Ia mengutamakan Tuhan, sehingga keturunannya diberkati dan dipakai Tuhan secara luar biasa.  Ia menjadi seorang ibu teladan, ia sangat pintar mengatur rumah tangga, rajin mendidik anak-anaknya, seorang ibu yang baik, penuh kasih karunia Tuhan. Dia berhasil bersabar dalam penderitaan, dan Tuhan menyertainya.

Seorang bayi yang baru lahir bagaikan kertas putih tanpa noda, orang yang pertama kali menulisi kertas tersebut adalah seorang ibu, yang telah melahirkannya. Bagus tidaknya sebuah tulisan yang dihasilkan tergantung yang menulisnya. Apakah kertas itu akan ditulis hal yang bermakna, indah dan mengagumkan, atau hal yang tidak bermakna dan tidak bermanfaat?

Anak akan lebih mudah belajar, memahami suatu tindakan melalui apa yang dilihat, didengar, dan dilakukan oleh ibunya. Seorang ibu adalah guru pertama dan utama bagi anak. Seorang ibu dituntut untuk melakukan hal yang baik dan benar di hadapan anak-anaknya. Dengan begitu anak akan mudah diingatkan ketika ia melakukan hal yang tidak benar.

Seorang ibu harus dekat dengan anak-anak, memberikan bantuan, menguatkan dan memberi penghiburan ketika anaknya sedih, ketika mereka mempunyai masalah. Seorang ibu secara naluri ingin sekali mendekap anak-anaknya, melindunginya dari bahaya, mengobati anaknya ketika sakit, menjadi teman dan sahabat yang baik bagi anaknya. 

Ibu berperan sebagai manajer, yang harus mengurus semua urusan rumah tangga. Berperan sebagai guru, berperan sebagai koki, berperan sebagai perawat, berperan sebagai akuntan, dan berperan sebagai dokter. Harus bisa mendidik anak-anaknya, karena melalui pendidikan seorang ibu, kepribadian anak dapat dibentuk dengan baik, jasmani, rohani, psikologi, dan juga sosialnya. Karena seorang ibu membimbing tanpa lelah, dan dituntut dapat menjadi teladan bagi anaknya.

Tugas dan tanggung jawab seorang ibu sangat berat, jika diukur dengan akal manusia, tak seorangpun mampu mengurus rumah tangga dan seisi rumah. Karena setiap usaha dan perbuatannya tidak akan pernah berhasil, tanpa pertolongan dari Tuhan. Tapi seberat apapun itu, jika seorang ibu selalu melibatkan dan menyertakan Tuhan dalam setiap langkahnya, setiap apapun yang diperbuat, maka semua pekerjaan dan tanggung jawabnya, akan Tuhan pimpin dan mampukan. 

 

Doa:
Tuhan mampukan kami para ibu, untuk dapat menjadi ibu yang baik dan bijaksana dalam mendidik anak-anak kami, dalam mengurus rumah tangga kami, untuk dapat mengandalkan Engkau, untuk selalu menyertakan Engkau dalam setiap hati dan pikiran kami. Amin