Usia remaja adalah usia dimana kita mulai mencari jati diri.

Jaman membuat kita terombang-ambing dan gampang dipengaruhi. Dengan bergabung di Tunas Remaja atau Komisi Remaja, kita bisa mendapatkan suatu komunitas yang mau tumbuh bersama secara rohani. Komisi ini diharapkan dapat mempengaruhi hidup mereka sehari-hari dan membuat kita menjadi lebih baik. Remaja bisa mencari jati diri dengan cara yang benar dan tidak menyimpang.

Bagi kamu yang sedang berada di kelas 9 SMP -12 SMA kamu bisa mengikuti kebaktian remaja yang diadakan di Ruang Kelas Lt 2 SDK Penabur Gading Serpong jam 7 pagi. Sedangkan bila kamu berada di kelas 7-8 SMP bisa ikut kebaktian Tunas Remaja, bertempat di ruang kelas lantai 2 SDK Penabur Gading Serpong yang kebaktiannya dimulai pukul 9.30 pagi. Tiap hari sabtu ada kegiatan futsal bersama yang diadakan setiap pukul 16.30 di lapangan SDK Penabur Gading Serpong. Pesertanya pun bebas, tidak mesti dari sekolah Penabur ataupun dari jemaat GKI GS. Selain itu setiap hari kamis para remaja juga dapat ikut bermain Badminton bersama para jemaat lain. Komisi Remaja sekarang juga sedang mengembangkan program pembinaan yang diadakan tiap tiga bulan sekali. Acaranya pun bermacam macam ada persekutuan kreatif, workshop film, dan di tahun depan akan ada games.

Menurut, Cyntia, ketua remaja, tujuan diadakannya program ini agar antar jemaat di komisi remaja bisa saling mengenal satu sama lain. “Program ini dibuat supaya selain hari minggu, ada hari lain juga dimana para remaja bisa lebih saling mengenal satu dengan lainnya dan bertumbuh bersama di tiap kegiatan,” tuturnya. Tak hanya itu, Komisi Remaja pun mempunyai program Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) yang diadakan tiap bulan sekali. Waktu KTB sendiri disisipkan usai kebaktian minggu yang biasanya diadakan di tiap minggu kedua. Menurut Cyntia, kesulitan yang dihadapi Komisi Remaja pun bermacam– macam untuk mengajak temantemannya hadir ke persekutuan re maja tiap minggunya. Pertama, karena usianya yang masih muda, tidak ada transportasi untuk mengantar mereka ke persekutan yang diadakan karena masih ada ketergantungan pada orang tua untuk mengantarnya ke gereja.

Kendala kedua, para remaja sering merasa datangnya sendirian ke persekutuan dan mereka merasa tidak ada teman bersama untuk hadir di persekutuan, dan lain sebagainya. “Menurutku bukan jumlah orang yang dicari oleh komisi remaja. Tapi aku berharap jemaat yang datang ke persekutuan itu, mereka bisa benarbenar melihat ini komunitas yang mencintai Tuhan. Di sini menjadi komunitas tempat mereka tumbuh, berbagi dan bermain. Jadi mereka tidak akan merasa enggan dan merasa sendiri tidak punya temen, tetapi dapat merasakan kalo disini semuanya temen yang mau saling belajar, berbagi dan bertumbuh bersama,” tutur Cyntia.