Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Efesus dalam Efesus 2:10: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Tujuan murid diciptakan adalah untuk melakukan perkerjaan baik. Jadi hakekat manusia diciptakan bukan hanya untuk menikmati kehidupan, tetapi untuk melakukan pekerjaan baik dalam menjalani kehidupan. Bagaikan terang dunia yang selalu bercahaya dan menerangi di manapun kita berada. Menjadi terang bukanlah sekedar identitas, melainkan telah menjadi tugas dan tanggung jawab sebagai murid yang melakukan pekerjaan baik.

Siapa itu murid?

Murid atau yang disebut ’mathetes’ di zaman Yesus, berarti orang yang tidak hanya menerima pandangan gurunya, tetapi mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga konsep murid zaman Yesus memiliki ciri-ciri:

1. Memutuskan untuk mengikuti gurunya sampai kapan pun, dalam situasi apa pun

2. Seorang murid selalu mengingat, mendalami dan melakukan apa yang dikatakan oleh gurunya

3. Seorang murid selalu belajar dan meneladani bagaimana gurunya melayani dan bertindak

4. Seorang murid akan mengimitasi hidup dan karakter sang guru dan menerapkannya pada dirinya sendiri

5. Seorang murid akan mencari dan membesarkan murid-murid yang lain.

Jadi seorang murid Yesus menjalani kehidupan dengan menjadi berkat, bukan hanya dengan mengingat dan mendalami kata-kata Sang Guru, tetapi dengan melayani seperti Sang Guru, memiliki karakter yang baik, serta menjadikan orang lain murid Yesus.

Tugas murid Yesus.

Apa tugas murid Yesus? Melanjutkan tugas Tuhan Yesus Kristus di dunia ini. Itu sebabnya murid mengarahkan diri kepada Tuhan Yesus dan dunia ini. Apa tugas Tuhan Yesus di dunia ini? Tugas Yesus menurut Yohanes 3:16 ialah membawa keselamatan bagi dunia ini (syalom). Syalom adalah kehidupan yang penuh damai sejahtera sepenuh-penuhnya dan seutuh-utuhnya, jiwa raga, lahir batin, material, emosional, personal dan sosial, sekarang dan nanti, di sini dan di sana (Yesaya 11). Inilah yang telah kita terima sebagai orang yang berdosa telah diselamatkan. Yesus Kristus memberi nyawa-Nya untuk menyelamatkan kita.

Itu sebabnya tugas murid Yesus pertamatama adalah menghayati keselamatan dari Kristus melalui ibadah, belajar dan merenungkan Firman Tuhan, menjadi murid Yesus yang memiliki kedisiplinan dalam doa, Firman, serta ibadah yang sungguh-sungguh. Kedua, menyaksikan keselamatan dari Kristus melalui kesaksian hidup dan pemberitaan keselamatan, dan yang ketiga, mendemostrasikan keselamatan melalui tindakan nyata bagi yang menderita.

Emil Brunner berkata, “Gereja atau seorang murid ada dan hidup karena adanya misi yang seperti api, dan menjadi tampak karena terbakar,” dengan kata lain, murid Yesus akan kehilangan keberadaannya, apabila ia tidak lagi memberi kesaksian tentang imannya kepada orang lain. Murid tidak lagi dapat hidup, apabila ia berhenti melakukan karya misi. Karena itu, tepatlah kalau dikatakan, bahwa misi adalah jantung kehidupan orang percaya. Murid Yesus tidak bisa hidup dan bertumbuh tanpa bermisi. Bermisi tidak hanya dilakukan oleh para misionaris, tetapi juga setiap orang percaya.

Matius 28:19-20 berbunyi, “Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”. Apa arti ayat ini? “Pergilah”, berarti murid harus pergi dan tidak berdiam diri, atau bergerak keluar dari diri menuju dunia atau sesama kita. Misi murid Yesus bukan ke dalam diri, tetapi pergi keluar menjumpai sesama yang membutuhkan pertolongan. Keluar untuk “menjadikan semua bangsa murid-Ku”. Yesus menginginkan agar semua bangsa menjadi murid Yesus, yaitu mengikut dan melakukan perintah Tuhan. Murid yang memiliki gaya hidup serupa dengan Kristus, dan dengan gaya hidup ini membuat banyak orang menjadi murid Yesus. Setelah percaya, baru dibaptis (Baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus).

Tugas sebagai murid adalah “ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”. Tugas seorang murid adalah bukan hanya mengajar, tetapi pertama-tama belajar. Belajar dan mengajar adalah proses pembelajaran sebagai murid Kristus